Minggu, 22 September 2013

SCABIES PADA KELINCI

    Udah lama ngga berbagi di blog kangan juga, heheh.. Hai pecinta binatang, khususnya kelinci.. Aku mau berbagi informasi tengan si imut ini nih.. Pernah dengar penyakit scabies? Hmm.. Mungkin sebagian sudah, namun sebagian pasti belum.. Yuk langsung aja disimak :)))

Apa sih scabies itu?

     Nah kawan, scabies itu adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh kutu atau tungau. Scabies ini biasa menyerang binatang peliharaan kamu seperti kucing, kelinci, anjing, dan bahkan bisa menular sampai ke manusia loh. Kutu memiliki ukuran yang sangat kecil, jika mau melihatnya, harus menggunakan mikroskop. Nah scabies ini bisa menular melalui kontak fisik, bisa melalui sisir yang biasa dipakai untuk menyisir bulunya, kandang, atau kontak fisik lainnya. 




Bagaimana proses scabies ini menyebar?

     Pada mulanya, scabies ini muncul di bagian telinga atau jari-jari kaki binatang kesayangan anda. Nah untuk mengenalinya tidak terlalu sulit, biasanya pada pinggiran kuping atau jari-jari kaki akan terlihat seperti ketombe yang mengeras. Jika terlalu lama dibiarkan, penyakit ini bisa menjalar ke seluruh tubuh dan dapat  menyebabkan kematian pada binatang kesayangan anda. Biasanya hidung si kelinci akan mengeras dan mancung, juga bagian pinggir kuping akan mengeras, menebal, bahkan terlihat terpotong-potong. 

Nah kawan sudah jelas bukan? Bahwa penyakit scabies ini sangatlah berbahaya.

Bagaimana pencegahannya?

     Penyakit scabies ini dapat dicegah dengan cara selalu menjaga kebersihan kandang, dan jangan lupa untuk membuang sisa-sisa makanan yang tersisa. Kandang yang terlalu lembab bisa menjadi awal munculnya penyakit ini, jadi jangan biarkan kandang terlalu lembab dan panas yah. Tapi kalau sudah terlanjur terlihat gejala scabies ini, segera pisahkan si penderita dari kelinci lain, hal ini untuk mencegah adanya penularan.

     Binatang yang sudah terinfeksi scabies, biasanya menjadi kurus, hal ini dikarenakan ia terus menggaruk dan menjadi malas makan. Kasihan, kelinci ku sudah terinfeksi penyakit scabies ini, aku terus mencari tahu bagaimana cara menyembuhkannya. Beberapa blog menyebutkan, bahwa penyakit ini bisa disembuhkan dengan menggunakan salep anti jamur, suntikan, atau ada yang bisa diminumkan langsung pada si penderita.

RADIX 55

Obat ini dijual pasaran dengan kisaran harga Rp. 15.000
Cara menggunakannya dengan cara dioleskan pada bagian yang terinfeksi 2 sampai 3 kali sehari.






WORMECTIN + suntikan

Kisaran harga Rp. 25.000
Untuk kamu yang menginginkan cara instan, bisa menggunakan obat ini. Namun untuk kamu yang belum biasa menyuntikkan obat ini pada kelinci, sebaiknya jangan ceroboh, lebih baik di bawa ke dokter hewan atau menggunakan obat lain saja. Karena jika disuntik di bawah kulit atau terkena dagingnya bisa terjadi pembusukan. Obat ini ditujukan bagi penyakit yang sudah parah.


KEROMEC ORAL

Dijual dengan kisaran harga Rp. 35.000 dari yang kecil hingga Rp. 235.000 sampai yang paling besar.
Obat ini cukup manjur, hanya 3 sampai 4 hari, scabies akan rontok dengan sendirinya. 
Obat ini bisa disuntikkan atau dicampurkan ke air minumnya. 
Tapi sayang, cukup sulit dicari dipasaran :(((




Nah kawan, sudah sedikit lega bukan? Lakukan pencegahan sedini mungkin agar kelinci kesayangan kamu terbebas dari segala macam penyakit.

     Kalau aku sendiri, menggunakan obat RADIX 55 yang aku beli di salah satu toko hewan di Jatiwaringin. Pemakaiannya cukup mudah, hanya dengan cuku bulu-bulu di sekitar luka lalu luka di lap dengan air hangat. Langsung saja oleskan obat tersebut secara merata. Memang agak sulit, apalagi saat proses sedang berlangsung, si kelinci tidak bisa diam dan terus saja mengelak. 


TAPI BAGAIMANA JIKA SUDAH SAMPAI MENULAR KE MANUSIA?

     Ummmh, jangan takut kawan, yuk kita cari tau dulu seperti apa dan bagaimana cara penyembuhannya :)))

     Tungau atau kutu yang menyebabkan scabies pada binatang juga bisa menular sampai ke manusia, biasanya akan timbul rasa gatal dan bintik merah yang hampir serupa dengan jerawat yang sangat mengganggu. Didalamnya terdapat cairan yang jika terus-menerus di garuk akan menyebabkan cairan tersebut pecah dan menjalar ke bagian kulit lainnya. 



Biasanya penyakit ini lebih sering menyerang bagian tubuh yang berbau akibat berkeringat dan kotor, seperti ketiak, lipatan paha, dan kelamin. Celana dalam yang kotor apalagi jarang mengganti celana dalam dapat membuat munculnya tungau ini. 
     Tungau ini akan membuat rasa gatal yang hebat pada malam hari, hal ini dikarenakan aktivitas tungau yang meningkat di malam hari. Namun sebaikya jangan digaruk, karena jika terus digaruk, dapat menyebabkan iritasi sehigga tungau mudah masuk ke jaringan kulit. 
       Untuk pencegahan, sebaiknya kamu mandi 3 kali sehari, itupun dengan air hangat, untuk mengurangi rasa gatal pada tubuh. Mengganti celana dalam setiap hari juga tidak kalah pentingnya dalam proses penyembuhan. Kalian tau JF Sulfur? Ya ini merupakan salah satu sabun mandi yang dapat membantu mengurangi pertumbuhan tungau pada tubuh. 

Yah kawan,semoga ulasan di atas dapat membantu.. 
Ingat untuk selalu menjaga kebersihan diri, rumah, mau lingkungan
Karena sehat itu mahal :))) 

Sabtu, 08 Juni 2013

Biarkan Aku Mencium Mu Untuk Terakhir Kalinya 

     Dua hari yang lalu, kelinci ku yang berjumlah delapan ekor, kini hanya berjumlah lima ekor. Ya, kelinci ku mati. Aku mempunyai lima ekor anakan kelinci yang masih berumur 7 bulan, dan tiga ekor kelinci dewasa berumur 1 tahun. Disaat hari kematian kelinci pertama (anakan), semua anakan ini dalam keadaan baik-baik saja. Namun malam harinya, satu dari lima anakan sudah terbujur kaku saat aku akan memberi makanan. Aku tidak tahu apa yang salah dengan kelinci ku yang satu itu, lalu aku langsung saja menguburnya.
     Keesokan harinya, kelinci ku terlihat sangat lemah dan sulit bergerak. Aku mulai mengecek apa yang diderita oleh ketujuh kelinciku ini. Satu dari anakan kelinci yang kini berjumlah empat terlihat murung dan hanya bersandar di pojok kandang, sedangkan satu dari kelinci dewasa terlihat lemas, aku bisa melihat dari matanya yang sayu, tubuhnya yang sulit bergerak, dan selera makannya yang kurang bersemangat. Aku tidak tahu harus berbuat apa, hingga akhirnya, anakan kelinci tadi mati. Aku semakin penasaran dengan apa yang terjadi dengan kelinci itu. Aku mencoba untuk mencari di internet, tetapi hasilnya nihil. 
     Saat ini kelinciku tinggal lima ekor. Itupun salah satu diantaranya (kelinci dewasa) masih dalam keadaan sakit-sakitan, bahkan semakin parah.
       Kelinciku yang satu ini, adalah kelinci kesayanganku. Ia adalah keturunan campuran, anggora dan biasa. Aku merawatnya sejak ia masih mungil tak berbulu, sejak ia di pandang jijik oleh keluargaku, saat ini terancam mati. Aku tidak ingin kehilangan kelinci kesayanganku ini, maka aku berusaha untuk mencari tahu di internet. Dan hasilnya, ia mengidap penyakit sore hocks (penyakit yang muncul akibat adanya gesekan berlebih pada bagian telapak kaki belakang kelinci) dan penyakit tungau (ketombe yang dapat menyebabkan iritasi kulit kelinci). Aku tidak harus berbuat apa, tubuhnya sangat sulit digerakkan. Sepanjang hari ia hanya tergeletak di kandang, dengan kotoran yang makin menumpuk di pangkal ekornya.
       Aku tidak tahan, aku kasihan. Aku bersihkan kotorannya, aku lap dengan air hangat bagian tubuhnya yang mulai disemuti, aku potong bulu bagian tengah perut hingga ekornya. Karena menurut hasil di internet, kita harus memotong bulu yang masih ada di bagian luka, hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses penyembuhan. Dan yang paling penting, adalah bulu di bagian pangkal ekornya, agar setiap ia pup tidak langsung menempel pada bulu disekitarnya. Hmmm.. Aku sangat sayang pada kelinci-kelinciku, aku takut penyakit ini menular dan dapat membahayakan kelinciku yang lainnya.


     Ini adalah  kelinci kesayanganku, postur tubuhnya memang terlihat besar, turunan dari  si kelinci jantan. Bulunya terlihat botak, itu bukannlah penyakit, melainkan bekas potongan bulu-bulunya yang gimbal. Ia sehat sekali saat itu, makannya lahap, masih melompat-lompat, dan kadang ia bersikap seperti kucing. Ia selalu mendekatiku sembari mengendus makanan yang akan aku makan saat itu, seperti mi instan, biskuit, wafer, nasi, bahkan daging pun ia lahap memakannya. Tapi sekarang ia terbaring lemah, aku tidak berani membawanya ke dokter hewan karena takut biaya pelayanannya jauh di atas uang yang aku miliki saat ini.

sebenarnya...

     Aku ingin melanjutkan cerita ku selama aku merawat kelinci kesayanganku ini, tapi rasanya tidak mungkin. Beberapa menit yang lalu, ia kejang-kejang, dan aku terus saja meniup mulutnya, berharap kejang-kejang itu hanya sesaat dan ia kembali bernafas. Tapi semua berkata lain, itu adalah kejang-kejang terakhir yang aku lihat. Ia tidak bernafas lagi.

     Aku tak dapat menahan tangisku, meskipun aku lakukan diam-diam. Aku terlalu menyayangi binatang, terutama kelinci ku ini. Aku menciumnya untuk terakhir kalinya...

Sedih rasanya kehilangan...
   



Senin, 28 Januari 2013

Selamat Datang di Dunia Ini, Sayangku


     Tepat pada tanggal 15 Januari 2013 pada pukul 04.00, Momo kelinci betina yang aku rawat sejak kecil melahirkan empat ekor bayi-bayi mungil. Secara fisik, mereka sangat mirip dengan anak tikus, awalnya aku kaget melihat di kandang Momo ada empat ekor binatang yang mirip dengan tikus, namun setelah aku amati, ternyata itu adalah anak Momo. Keluarga ku sangat senang dengan kehadirannya, bahkan aku tak menyangka bisa memelihara seekor kelinci biasa sampei melahirkan empat anak begini. :D


     Selamat datang bayi-bayi mungil...
Tapi beberapa hari setelah itu, dua diantaranya mati karena sakit dan memiliki kekurangan pada fisiknya. dengan berat hati aku kuburkan di belakang rumah. sekarang aku hanya merawat dua ekor bayi kelinci saja. Terhitung sejak kelahirannya, bayi-bayi ini sudah genap berumur 13 hari. Lucu sekali tingkah mereka. Awalnya aku takut tidak bisa merawat mereka semua karna memang aku tidak tahu apa-apa mengenai bagaimana cara merawat bayi kelinci, jadi aku memutuskan untuk mencari di internet. 
     Tapi tunggu dulu, Momo tidak mau menyusui anak-anaknya loh.  Jadi untuk sementara waktu, Momo dipaksa menyusui dengan cara dipegangi tangan dan kakinya. karna Momo sama sekali tidak mau menyusui anak-anaknya, mungkin karena ini adalah kelahiran pertamanya. 


     Ini bukan aku loh, tapi ayahku. hehehe :p
Ayah dan mama sangat antusias dengan kehadiran bayi-bayi mungil ini di tengah keluarga kami. Dan aku senang dengan semua ini, orang tua ku turut menyayangi kelinci-kelinci yang telah lahir ke dunia ini.
     Tepat pada tanggal 27 Januari 2013 bayi-bayi yang belum aku beri nama ini mulai membuka matanya. Mungil sekali, membuatku gemas untuk selalu meletakkannya dalam pangkuanku. Tapi kabarnya, bayi-bayi ini tidak boleh sering disentuh tangan manusia, katanya sih takut ibunya tidak menyusui anaknya, tapi sampai sekarang Momo masih mau menjilati tubuh anak-anaknya kok... :D


     Ini aku bersama bayi-bayi, mirip sekali anak tikus yah.. hihihi

Sekarang bayi-bayi ini sudah memiliki cakar yang tajam dan gigi mungil yang lumayan sakit loh jika digigit olehnya, hehehe. Kumis, bulu-bulu halus, dan telinganya mulai berkembang seiring berjalannya waktu...


     Foto ini kuambil sewaktu mereka tertidur usai disusui oleh induknya, hihihi.. liat deh gigi mungilnya, hidungnya juga mulai bergoyang-goyang menggemaskan lohh...



Terima kasih :)